Yuk Dicoba Sensasi Trekking Ekstrim di Kuok III Koto…

Bila kamu-kamu suka Trekking pakai sepeda gunung, berarti tak salah datang ke Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Agam, Sumbar. Tanjakan dari alur trekking ini tak saja memompa adrenalin kamu semua, tapi juga kekuatan fisik mumpuni. Tak percaya? Datang saja dan buktikan sendiri, gaes…!

RENTI
(Kader PKM LPPM Unand 2021)
Editor: Novi Yulia, M.Hum

kato.id

Hae gaeiss…ketemu lagi dengan saya. Kali ini saya ingin mengajak kamu-kamu semua pembaca setia tulisan saya di kato.id ini, untuk mengenal salah satu kegiatan wisata yang dapat dinikmati di tempat kami, Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, tepatnya kamu masuk dari Kelok 35 yang ada dalam jalan Kelok 44, Maninjau. Mulai kamu-kamu semua memasuki jalanan Jorong kami, maka kalian semua akan disambut dengan jalur trekking menantang. Apalagi bila kamu semua para jago gowes, bawa sepedanya buat menjajal jalur trekking di jorong kami.

Jorong kami adalah area lembah sempit yang langsung menatap Danau Maninjau. Sebagaimana lazim alam perlembahan, maka jalanan kami dibuat berdasarkan gestur tanah bergelombang dan penuh tanjakan yang saling menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Meski begitu, jalanan dapat ditempuh dengan mobil, tapi tak bisa saling bergandengan kala bersisipan. Mesti ada yang mengalah dan mencari tempat agak datar agar salah satunya bisa mendahului.

Selain itu keahlian sopir atau pengendara motor juga dibutuhkan dalam menelusuri jalanan di jorong kami. Kalau mesinnya tak terawat baik, jangan harap bisa menempuh jalanan ekstrim di tempat kami ini. Salah satu moda transportasi yang asyik guna menikmati trekking ekstrim di jorong kami cuma pakai sepeda. So, kalau kamu mau trekking pakai sepeda gunung mu, saya yakin jalanan di jorong kami akan memuaskan pengalaman adrenalinmu, lo

Jalan pendakian rata-rata di Kuok III Koto ini sempit dan dalam posisi menanjak. Bikin deg-degan dan jantung para pengemudi mobil dan motor yang melewati jalur ini. Salah satu yang paling ekstrem adalah jalur trekking gowes atau sopir mobil dan pemotor hadapi adalah “Jalur Tabek Batu Patah”. Soal cerita tabek ini kamu bisa baca di sini. Jalur ini panjangnya sekitar 200 M dengan kondisi menanjak.

Pendakian dengan belokan singkat ini telah banyak “memakan korban”. Banyak para pemotor dan sopir yang sering berhenti mendadak di tengah pendakian. Seakan ada “tangan-tangan halus” yang menghela ke belakang, sehingga si pengemudi suka menekan pedal gasnya untuk naik. Nah di sini kesalahannya. Semakin gas ditekan, semakin hilang kekuatan kendaraannya. Seringnya, bila bergonceng, maka terpaksalah sang penumpang turun dulu dari motor dan turut mendorong sampai ke tempat datar tak jauh dari pendakian itu.

Selain motor, yang sering jadi korban “kejahilan” trekking ekstrim ini adalah sopir yang baru datang pertama kali menjajalnya. Tiba-tiba saja mobilnya tergantung di tengah pendakian, tak bisa laju dan tak mungkin pula mundur kecuali tercebur ke Tabek Batu Patah. Terpaksa si sopir menekan rem, dan melepas rem tangan agar tak mobil tak mundur. Kalau sudah begini, terpaksa cari batu ganjal dan meminta tolong ke pemuda-pemuda Jorong yang dengan berbaik hati membantu membawa mobilnya naik tanjakan itu.

Jalur ini tentu sangat berbahaya bagi yang tidak menguasai medan. Terutama bagi pendatang baru. Jadi kalau kalian menemui jalur ini gaes, siapkan mental, baca doa, dan oper gigi ke satu untuk menaklukan jalur trekking ini. Dan jangan lalui bila mencobanya malam hari, karena penerangan yang tak cukup dan udara dingin yang mencucuk tulang akan membuat kalian makin sengsara kalau tak tembus mendakinya.

Tapi setelah melewati jalur ini, maka jalur ekstrem lain di Jorong Kuok III akan lebih mudah ditaklukan, meski bukan berarti tak berbahaya. Saran saya santai dan nikmati perjalanan kalian selama di Jorong kami, kami pun tak sungkan membantu bila kalian mengalami kesulitan dalam perjalanannya. So, tunggu apalagi gaes…yuk coba adrenalin mu menikmati trekking esktrem di Jorong Kami sembari menikmati sejuknya alam dan pemandangan Danau Maninjau yang ranau…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *