Pasia Panjang: Ikon Kuok III Koto yang Legend

Kamu pasti pernah lihat sebuah rumah bergonjong membelakangi Danau Maninjau. Rumah beratap gonjong itu menjadi icon foto yang diambil di jalan Kelok 44, yakni bagi mereka yang berangkat dari Matur menuju Lubukbasung. Atau bila kamu dari Bukittinggi menuju Danau Maninjau, pasti akan menemukan rumah gonjong dalam foto itu. Rumah itu terletak persis di tepi jalan sebelah kiri. Nah, tahukah kamu kalau Rumah Bagonjong yang legend itu ada di Jorong Kuok III Koto?

YOLA
(Kader PKM LPPM Unand 2021)
Editor: Novi Yulia, M.Hum

kato.id

Foto paling awal menunjukkan keberadaan Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Agam adalah apa yang ditampilkan di atas ini. Foto itu berjudul Dorp aan het Meer van Manindjau in de Padangsce Bovenlanden, atau satu desa di Maninjau, Padang Darek. Karya fotografi ini berangka tahun kira-kira pada akhir abad ke-19. Atau dalam rentang waktu tahun 1890-1900. Sudah lama sekali kan? Tepatnya pada masa kolonial Belanda menjajah negeri kita ini.

Pada masa kolonial Belanda, daerah-daerah kita di Minangkabau yang berada di darek, mereka sebut dengan Padangsche Bovenlanden. Jorong Kuok III Koto pada masa itu adalah bagian dari Padangsche Bovenlanden. Fotografi paling atas dari tulisan ini diambil oleh fotografer Belanda bernama Nieuwenhuis, C., dan saat ini berada di salah satu koleksi Universitas Leiden, Belanda. Banyak sekali lo foto-foto indah negeri kita di Belanda sana. Apatah lagi foto-foto negeri-negeri di kisaran Danau Maninjau yang memukau.

Legend

Saat ini rumah yang menjadi objek fotografi si Nieuwenhuis itu berada di daerah Jorong Kuok III Koto. Daerah ini bernama Pasiapanjang. Tentu kamu semua bertanya-tanya soal nama daerah ini. Kok namanya Pasia-Panjang? Mau tahu? Nah silahkan datangi saja tempat ini. Nanti kami akan bawa kalian pada tetua kami untuk cerita lengkapnya. Tapi dalam hal Rumah Gonjong Pasiapanjang yang legend itu. Rumah ini sejak lama telah menjadi bagian penting dari keberadaan jorong kami. Tanpa itu, Jorong kami hanya tempat persinggahan-lalu saja para “musafir sombong”.

Rumah Gonjong Pasiapanjang tampak dari Kelok 32

Rumah Bagonjong Pasiapanjang itu sekarang sudah tak sama lagi dengan yang foto masa kolonial itu. Telah banyak perubahannya. Namun fungsinya tetap sebagai tempat wisata yang mendatangkan banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri. Rumah ini kalau kalian mau mengunjungi tempatnya tepat berada di Kelok 32. Tempatnya asri. Sejuk. Bila kamu berkendaraan roda dua atau empat, ada tempat parkir yang lempang untuk menitip kendaraan. Jarak rumah dengan jalan sekitar 40 m dengan jalan kecil .

Keberadaan icon Rumah Gonjong Pasiapanjang ini penuh dengan dinamika. Dulu sekali rumah ini pernah menjadi tujuan wisata bila orang tengah berehat kala “sesak nafas” menikmati tanjakan atau penurunan jalan Kelok 44. Ada banyak tawaran kala mereka berhenti. Para pengunjung dapat menikmati sajian makan sembari menikmati sejuknya udara dan pemandangan Danau Maninjau yang indah. Atau sekedar melepas lelah dengan secangkir kopi atau cemilan khas Jorong Kuok III Koto.

BACA JUGA:

Gurihnya Atah Ubi, Cemilan Khas Matua Mudiak
Lezatnya Pargede Rinuak Rang Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Agam
Membuat Putu Lembut Nan Manis

Lokasi syuting

Selain itu, orang juga dapat menyewa rumah ini buat tinggal beberapa hari, biasanya di akhir pekan atau masa libur. Namun seiring perubahan masa, orang sudah mulai meninggalkan tempat rehat Rumah Gonjong Pasiapanjang ini, karena telah banyak pula bertebaran tempat-tempat berhenti lain, atau aktifnya home stay di pinggiran Danau Maninjau dengan tawaran menarik lain. Seiring waktu, maka sepi bahkan sempat ditinggalkan para pelancong Rumah Gonjong Pasiapanjang ini.

Rumah Gonjong Pasiapanjang tampak makin cantik

Namun Rumah Gonjong ini seperti yang kamu-kamu lihat sekarang, telah berbenah. Telah diperbarui oleh yang empunya. Rumah Gonjong Pasiapanjang ini bahkan menjadi salah satu tempat syuting film Buya Hamka. Ulama besar kelahiran Sungai Batang, Maninjau. Kampung Buya Hamka sebenarnya tak jauh dari Jorong Kuok III Koto. Hamparan tanah ulayat atau kaum orang Kuok III Koto masih bertetanggaan dengan nagari Buya Hamka. Konon yang didengar, kalau penggunaan Rumah Gonjong Pasiapanjang ini dalam pembuatan film Buya Hamka disebabkan arsitektur rumah  dan suasana yang dianggap mirip dalam kisah masa kecil Buya Hamka.

Kini pasca lokasi syuting, Rumah Gonjong Pasiapanjang telah bersiap menerima para pelancong lagi menikmati keindahan alam, atau menikmati kuliner khas Jorong Kuok III Koto. Jadi bila kamu-kamu ada dalam perjalanan libur, silahkan singgah. Bahkan kalau perlu bisa bermalam menikmati sejuknya udara di Jorong kami. Jorong kami adalah sejumput surga yang membanggakan banyak orang Minangkabau sejak lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *