Misteri Tabek Batu Patah, Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak

Tabek bagi kami di Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kec. Matur, Kab. Agam, Sumbar, memiliki fungsi dan nilai luar biasa. Tabek memberi kami ruang ekonomis dengan memelihara ikan di dalamnya. Tapi tabek juga menjadi ajang cengkrama kala menunggu orang dari kakus atau mandi di tepian pincuran di dekatnya.

FEBRI

〈Kader PKM LPPM UNAND Membantu Nagari Membangun〉

Editor: Novi Yulia, M.Hum

Kato.id

Tabek adalah sebutan untuk kolam oleh orang Minangkabau. Tabek biasanya digunakan untuk memelihara ikan dan juga sebagai tempat mencuci pakaian, tempat mandi bagi orang-orang dahulu. Selain itu Tabek juga digunakan sebagai tempat bermain bagi anak-anak, seperti berenang, main rakit-rakitan yang dibuat sendiri menggunakan batang pisang, dan sebagainya.

Selain dari berbagai kegunaanya tersebut di Jorong Kuok III Koto, tepatnya di Dusun ulai terdapat sebuah Tabek/kolam yang dianggap mengandung misteri yang juga dipercayai sampai saat ini. Tabek ini memiki ukuran yang lumayan besar yang di salah satu sisinya terdapat pincuran kecil yang digunakan sebagai tempat mencuci pakaian, tempat cuci kaki, dan sebagainya. Tabek ini terletak di tepi jalan yang sangat mudah untuk kita kunjungi.

Oleh masyarakat sekitar Tabek ini memiliki waktu-waktu yang tidak boleh dikunjungi, seperti pada waktu tangah hari (tengah hari) yaitu antara jam 11 siang sampai dengan jam 12 siang, dimana jika melakukan aktivitas di Tabek tersebut pada waktu tangah hari maka orang tersebut akan demam. Selain itu masyarakat sekitar juga melarang untuk melakukan aktivitas di Tabek tersebut pada waktu Maghrib, karena jika melakukan aktivitas pada waktu itu maka tubuh orang tersebut akan memar-memar yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar dengan dipiciak setan.

Selain memiliki waktu-waktu yang dilarang untuk dikunjungi, Di dalam Tabek tersebut juga terdapat batu yang dianggap mengandung misteri oleh masyarakat sekitar. Batu tersebut tepat berada di tengah-tengah tabek. Batu ini tidak bisa kita lihat jika air Tabek penuh dan hanya bisa kita lihat pada waktu air Tabek dangkal. Batu ini dipercayai oleh orang sekitar tidak boleh diinjak karena jika diinjak maka kaki orang tersebut akan sakit bahkan patah.

…jika melakukan aktivitas pada waktu itu maka tubuh orang tersebut akan memar-memar yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar dengan dipiciak setan.

Kejadian ini sudah tejadi kepada orang dahulu, dimana orang tersebut sedang menangkap ikan yang tidak sengaja menginjak batu tersebut yang seketika orang tersebut jatuh dan kakinya patah, bahkan hingga diamputasi. Jadi inilah kenapa Tabek tersebut dinamakan tapek batu patah.

Jadi bagaimana? Tertarik mendengar cerita misteri dan aneh lain tentang Jorong kami. Ke sini saja berwisata adrenalin. Sampai ketemua.

One thought on “Misteri Tabek Batu Patah, Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *