Putu adalah kuliner tradisional masyarakat Jorong Kuok III Koto. Kuliner ini lazim ditemukan kala masyarakat sedang mengadakan kenduri atau kegiatan sosial lain. Putu enak ditemani segelas teh manis hangat, atau kopi panas. Rasa putu yang manis, lembut, akan berkelindan dengan sensasi teh dan kopi yang mengharum di hidung sang penikmatnya. Hmm….lezatnya!
RENTI
〈Kader PKM LPPM UNAND Membantu Nagari Membangun〉
Editor: Yudhi Andoni
Hai Gaes, ketemu lagi dengan saya. Hari ini saya mau cerita tentang salah satu pengganan khas di Jorong kami; Putu! Putu adalah salah satu jenis makanan tradisional yang dibuat dan dikonsumsi warga masyarakat Jorong Kuok III Koto, Nagari Matur Mudik, Kec. Matur, Kab. Agam, Sumbar. Putu terbuat dari tepung beras dengan balutan segita kerucut dari daun pisang. Putu dibuat untuk acara tertentu, seperti pengajian wirid, rapat adat, mendoa, tahlillan, dan sebagainya. Kalau kawan-kawan berniat membuat putu buat jajanan anak-anak sore hari, atau buat keluarga sebagai peneman kopi sore, berikut bahan, proses, dan cara membuatnya.
Bahan-bahan;
- tepung beras
- parutan kelapa siau
- gula halus
- garam halus
- vanile
- daun pandan
- daun pisang
Proses pembuatan; pertama-tama kita kita kukus dulu tepung beras dengan alas daun pandan dalam dandang. Panaskan atau kukus selama 10 menit. Setelah dikukus, tepung beras dicampurkan ke parutan kelapa. Adonan kemudian ditambahkan dengan gula, garam, dan vanile secukupnya. Semuanya diaduk sampai merata. Jangan lupa kecap dulu garamnya. Jangan sampai keasinan. Jika sudah pas, maka lanjutkan membungkusnya dengan daun pisang yang telah dipotong-potong. Setelah dibungkun, maka kukus kembali putu ke dala dandang kira-kira selama 30 menit. Setelah itu angkat, dan wuihhh….harum semerbak segera menghembus. Dan putu siap disantap. Mantap!
Itu dulu ya, gaes. Kita ketemu lagi dengan cerita yang lain soal negeri kami, Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kec. Matur, Kab. Agam. Sumbar.
