Goreng Tongkang

RIRI MAYSAL LEGI
(Kader PKM LPPM Unand 2021)
Editor: Yudhi Andoni

 

Kato.id
Singkong/ubi kayu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri kita. Tanaman ini sangat kaya akan karbohidrat. Jadi tak heran jika di beberapa daerah ada yang menjadikan singkong sebagai bahan pengganti nasi. Hal itu barangkali karena singkong / ubi kayu memberikan efek kenyang. Sebagai salah satu sumber karbohidrat yang baik untuk tubuh, singkong / ubi kayu kerap dijadikan berbagai macam olahan seperti singkong rebus dan singkong goreng.

Bagi orang Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kec. Matur, Kab. Agam, Sumatera Barat, goreng singkong itu mereka namakan Goreng Tongkang. Yang dimaksud Goreng Tongkang adalah ubi yang telah direbus lalu digoreng. Bagi masyarakat Jorong Kuok III Koto, Goreng Tongkang menjadi salah satu makanan khas makanan yang sering dibuat pengganti cemilan, apalagi kalau ditemani minum kawa pada acara manyabik padi (panen padi), dan menanam padi. Wah…terasa nikmat!

Jadi kalau kamu-kamu semuanya mau juga menikmati cemilan kami di tengah sawah, begini cara membuatnya. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat olahan Goreng Tongkang yang perlu disiapkan adalah;
1. 1 ubi kayu besar
2. 2 siung bawang putih
3. 1 ruas kunyit
4. Garam secukupnya
5. Air secukupnya

Setelah itu langkah-langkah yang akan dilakukan untuk membuat goreng tongkang.

1. Sediakan ubi kayu yang telah dipanen

2. Ubi dikuliti, dibelah-belah sesuai selera kita masing-masing. Jangan terlalu besar ya, nantu malah susah nelannya.
3. Masukkan ubi yang sudah dipotong-potong ke dalam air, lantas rebus hingga matang dan ubi menjadi lebih lembut, seperti di bawah ini.

4. Ubi yang telah masak tadi kemudian diberi kunyit, bawang putih, dan garam. Kemudian goreng dalam minyak panas, dengan api sedang sampai berwarna kuning keemasan.

5. Goreng Tongkang siap dihidangkan…Mudahkan membuatnya?? So, selamat mencoba, dan jangan bagi tetangga ya…kasihan sudah tercium bau wanginya yang mendatangkan lapar, apalagi kalau dimakan lagi hangat di tengah hembusan sepoi-sepoi angin perbukitan…hm…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *