Bersih-Bersih Pantai: Membangun Budaya Peduli pada Lingkungan

Kato.id (8/03). Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas pada tanggal 7 Maret 2023 memperingati hari lahirnya yang ke- 41. Umumnya, kita kenal dengan istilah dies natalis. Wikipedia memberikan definisi dies natalis sebagai suatu peringatan atas hari lahir. Sebagian besar budaya, dies natalis dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai perjalanan kehidupan.

Angka ke-41 merefleksikan kematangan Fakultas Ilmu Budaya dalam eksistensnya sebagai fakultas yang terkemuka dan bermartabat dalam bidang bahasa, sastra, budaya, dan sejarah di dunia internasional pada tahun 2028. Langkah ini ditandai dengan program akreditasi internasional yang diikuti oleh beberapa program studi dan dua program studi, yaitu Sastra Indonesia dan Sastra Jepang yang sudah terakreditasi FIBBA dari German.

Pengabdian

Dies natalis pada tahun 2023 ini dirayakan dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya pelaksanaan pengabdian masyarakat yang diikuti oleh seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Andalas. Pengabdian yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Budaya dikelompokan ke dalam beberapa kegiatan.

Kegiatan pertama adalah bersih-bersih pantai. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran civitas akademika dan masyarakat di sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Kemudian, kegiatan kedua adalah bakti sosial dalam bentuk donasi pakaian bekas layak pakai untuk masyarakat melalui Dinas Sosial Kota Padang.

Kegiatan ketiga adalah donasi buku ke perpustakan daerah sebagai bentuk dukungan dalam meningkatan budaya literasi masyarakat Kota Padang. Masing-masing kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5, 6, dan 7 Maret 2023.

Fakultas Ilmu Budaya membentuk tim dalam kegiatan ini. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat diketuai oleh Alex Darmawan, S.S.,M.A. dan dibantu oleh tim yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, himpunan mahasiswa, humas, dan BSTM (Bengkel Seni Tradisional Mahasiswa).

Perwakilan

Tim ini merupakan perwakilan dari berbagai elemen yang ada di Fakultas Ilmu Budaya. Lalu  dibentuklah seksi-seksi yang akan memudahkan distribusi tugas, seperti seksi  perizinan yang mengurus izin tempat dan keramaian dari kepolisan, seksi acara yang menyusun rundown acara dan pelaksanaan survey ke lapangan, seksi perlengkapan yang menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan di lapangan, seksi kesehatan, yang bertugas menjaga dan menangani peserta yang sakit, seksi transportasi yang mengurus transportasi peserta menuju lokasi, dan  seksi humas yang bertanggung jawab dalam publikasi kegiatan.

Pengabdian masyarakat pertama yang dilaksanakan pada 05 Maret 2023, yaitu bersih-bersih pantai. Kegiatan ini mengusung tema “Basamo Mako Manjadi: dengan Silaturrahmi dan Kebersamaan, Kita Tingkatkan Daya Saing Civitas Akademika Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.”

Peserta pengabdian ini adalah mahasiswa baru angkatan 2022, dosen FIB dan tenaga kependidikan. Titik kumpul peserta berada di halaman masjid Al-Hakim Padang dan bergerak menuju ke titik akhir di gedung Dinas Kebudayaan. Di Gedung Dinas Kebudayaan seluruh civitas akademika berbaur untuk menjalin keakraban, yaitu dengan mengadakan beberapa games untuk releksasi setelah sekian jam membersihan sampah di tepi pantai. Kemudian, ada penyerahan beberapa hadiah kepada kelompok mahasiswa yang sudah berpartisipasi. Acara ini diakhiri dengan acara makan bersama.

Peduli

Kegiatan bersih-bersih pantai ini dilakukan karena begitu banyak sampah yang dibuang sembarangan oleh pengujung di tepi pantai dan mereka tidak peduli lingkungan sekitar. Tentu saja, keadaan ini membuat tepi pantai menjadi kotor dan tidak nyaman dilihat dan dikunjungi. Padahal, Pantai Padang menjadi icon wisata bagi wisata lokal, domestik maupun internasional. Apabila pantai Padang bersih dan asri, tentu saja akan menambah income para pedagang sekitar.

Sepintas lalu kegiatan bersih-bersih pantai ini tidak begitu berarti bagi sebagian orang. Mereka menganggap kegiatan tersebut buang-buang waktu dan tidak memiliki bobot apapun.  Mungkin mereka berpikir bahwa bersih-besih pantai adalah tugas dari Dinas kebersihan Kota Padang. Numun tidak demikian sebenarnya. Kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama, termasuk kebersihan pantai. Di sinilah poin pentingnya, peserta pengabdian dari Fakultas Ilmu Budaya ingin membangun budaya peduli lingkungan, terutama kebersihan lingkungan di tepi pantai dengan membangun opini;

“Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?” jelas Ketua Tim Pengabdian pada Kato.id. Harapannya kegiatan bersih-besih pandai Padang ini bisa diikuti oleh pihak-pihak lain nantinya sehingga masyarakat Padang bisa bangga punya pantai yang bersih dan asri. Semoga. (Alex Darmawan, Rizky Amelya Furqan, dkk/ktid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *